UPACARA PERINGATAN HARDIKNAS 2022







Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022, Jumat 13 Mei 2022 bertempat di halaman Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat.

Sehubungan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan Cuti Bersama Tahun 2022, maka Kemendikbudristek menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 pada 13 Mei 2022 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Meski di tengah rintik-rintik gerimis hujan, upacara dapat berlangsung dengan khidmad dan sukses.

Bertindak selaku Pembina Upacara Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M,Ag. Upacara dihadiri oleh Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Sekda, para Staf Ahli Bupati, para Asisten, para Kepala OPD, Kepala Bagian di lingkungan Setda, para pejabat Administrator, Dewan Pendidikan, Ketua PGRI, Kepala SMAN 1 Tanjab Barat, Kepala SMAN 8, Kepala SMK 1 dan 2, MAN, perwakilan PNS per OPD, beberapa perwakilan Kepala TK, SD/MI, SMP/MTs, SLB, perwakilan siswa dan mahasiswa STAI An-Nadwah.

Petugas upacara berasal dari guru dan siswa di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tanjung Jabung Barat.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 mengusung tema “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar“. Kemendikbudristek juga merilis logo khusus untuk peringatan Hardiknas 2022.

Logo Hari Pendidikan Nasional 2022 dibentuk dari tiga elemen yakni bintang, keceriaan, dan pena. Berikut arti atau makna dari ketiga elemen tersebut.

1. Bintang

Menggambarkan semangat Hardiknas untuk melahirkan generasi Indonesia yang unggul, cerdas, dan berkarakter.
Dengan garis luwes menggambarkan semangat adaptif dan tangguh menghadapi perubahan zaman yang kian dinamis.

2. Keceriaan

Menggambarkan suasana pendidikan Indonesia yang menggembirakan, gotong royong, serta partisipasi publik.

3. Pena

Menggambarkan proses pendidikan sebagai proses penciptaan karya yang memerlukan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual.

Dalam sambutannya Pembina Upacara membacakan Pidato Mendikbudristek sebagai berikut :

Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan. Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan. (Perundungan, Kekerasan Seksual dan Intoleransi, red).

Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.”
Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022
(tr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.